سْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم مَا لِكِ يَوْمِ لدِّيْن. ايَّاكَ نَعْبُدُوَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْن. اِهْدِنَ الصِّرَاط الْمُسْتَقِيْم. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَََلَاالضّٓآلِّيْن YAALLAH YAROBI.. pliharalah cintaku dan cintanya... Dengan cahaya cintamu

Selalu optimis dalam menghadapi tantangan hidup, dengan sabar dan sholat,,,!!!

Sebelum saudara membaca blog saya, saya minta maaf dan arahan jika nanti di dalamnya ada kesalahan dan ke khilapan... Blog ini saya buat semata - mata untuk mengisi waktu kosong, semoga isi yang terkandung di dalamnya bisa bermamfaat buat kita semua...

Bersabar dan ikhlaslah dalam setiap langkah perbuatan Terus-meneruslah berbuat baik, ketika di kampung dan di rantau Jauhilah perbuatan buruk, dan ketahuilah pelakunya pasti diganjar, di perut bumi dan di atas bumi...


Kasih comentarnya ya,,,!!!

Rabu, 12 September 2012

Engkau Dimana...?



Aqu tak ingin biarkan hari hari ini begitu saja berlalu
Setiap detik yang menghilang jutaan tahun tak berganti
Bukan pergi membawa diri
Sebenarnya iapun sekedar pelengkap sebuah cerita
Dunia yang nyata ~

Hidup ini bukanlah bagaikan kunang kunang
Saat berkedip nya cahaya ia begitu indah
Saat terpadang bahkan hanya seekor hewan kecil sederhana
Jangan samakan kenyataan dengan umpama
Kehidupan mu berjalan sia sia tanpa agama ~

Bintang bintang terang tak semalaman bertahan
Rembulan mengambang seakan ia kisahkan suatu cerita
Namun kebanyakan kita tak memahami ia bersujud kepada yang esa
Ia memuji sang pencipta selepas menghilang nya sang senja ~

Jangan kau memandang mutiara
Sebab keindahan nya seketika
Apabila penglihatan mu buta
Sungguh ia tiada makna ~

Keharuman wanita semerbak bagaikan menusuk dada
Menyapa lembut masuk kedalam dada
Disaat sepi menjelma berubah bagaikan buaya tanpa mata
Hilang ahlak dan agama menjerumuskan kealam dosa
Janganlah menutup mata mu ~

Sepiku disini hanya sebentar
Bahagia ku disana memang benar adanya dan kekal
Haruskah aqu menyerah karena kata kata
Haruskah aqu kalah karena cinta dan beribu dusta
Haruskah aqu buta karena indah paras mu dan rupa
Haruskah aqu lupa karena harta ~

Sungguh perihku anggap dilema
Padahal semua ini hanyalah sekedar uji dan coba
Biarlah sedihku disini dan melara
Aqu ingin cepat kesana ~

Ya rosulalloh kau dimana
Rindu ini sudah lagi tak terkata ~
 

Rabu, 05 September 2012

Angka 3

Kapal Pesiar Bhakauheni
Jika kita perhatikan angka 3, ini mungkin angka yg nilainya kecil...
Tp untuk blog saya kali ini, saya beri judul ANGKA 3.
Kenapa angka 3...???
Ini saya ambil dari beberapa hal dalam hidup yg berkaitan dengan angka 3.
Dibalik itu angka 3 juga jadi sunnah. hehehe...

Nah di bawah ini ada 3 hal yang saya maksud, mari kita simak satu persatu ya...

  1. 3 Panggilan Dalam Kehidupan.
    1. Panggilan Azan
    2. Panggilan Haji
    3. Panggilan Maut
  2. 3 Hal yang tidak bisa di prediksi manusia
    1. Rejeki
    2. Jodoh
    3. Maut
  3. 3 Kelebihan Ibu ( Ibumu... Ibumu... Ibumu... )
    1. Mengandung
    2. Melahirkan
    3. Menyusui
  4. 3 Senjata Ampuh Menghadapi Kehidupan. (  wastainu bissobri wassolah" )
    1. Meminta Pada Allah
    2. Sabar
    3. Sholat
  5. 3 Sahabat Sejati.
    1. Sahabat Sampai Kerongkongan
    2. Sahabat Sampai Kuburan
    3. Sahabat Sampai Akhirat
  6. 3 Jamrah
    1. Jamratul Sughra
    2. Jamratul Wusta
    3. Jamratul Kubra
  7. 3 Perkara Dibawa Mati
    1. Sodaqotun Jariah
    2. Ilmu yang Bermamfaat
    3. Do'a Anak yg Sholeh/Sholeh
Dibawah ini saya akan coba mendefenisikannya satu persatu fersi Rayhan Habibie Lubis...

1. 3 Panggilan Dalam Kehidupan.
  1. Panggilan Azan ( Sholat )
 Apabila azan telah berkumandang segeralah berwudhu. 
    Selama ini kita hanya menganggap adzan sebagai pangilan untuk sholat, tanda masuknya waktu shalat fardhu. Padahal jika kita mau merenungkan, adzan punya makna yang lebih dalam dari pada sekedar itu.
      Hal itulah yang membuat hati seseorang tergetar apabila mendengar adzan. 
      Suara yang pertama kali kita dengar 
      Pada saat kita baru saja dilahirkan – bahkan mata kita belum terbuka dan mulut kita belum bersuara, telinga kita sudah mendengar suara adzan. Pernahkah kita sebagai seorang muslim mau merenungkan mengapa tiap bayi yang baru lahir harus diadzani?
       ‘Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak adam dari sulbi mereka dan Alloh mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) :
       “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab : “Benar. (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”..’(QS Al A’raaf 7:172)
      • Ayat diatas menerangkan bahwa di alam kandungan kita diingatkan kembali oleh Alloh SWT: Tiada Tuhan lain selain dia.
      • Atas kehendak NYA jualah kita dijadikan NYA seakan tidak pernah mengalami perjanjian itu, karena secara sunnatulloh, otak kita hanya mengingat semua input yang bisa ditangkap oleh panca indera kita saja.
      • Untuk itulah saat lahir, adzan diperdengarkan kepada kita sebagai pegangan awal, pengingat bahwa diri kita pernah bersaksi atas keEsaan dan KebesaranNya.
      Allahu Akbar (Allah Maha Besar)
      • Ini adalah kalimat pertama pembuka adzan
      • Kita diingatkan kembali atas Kebesaran Allah SWT. Kalimat ini menyatakan bahwa Allah itu Maha Besar dan diucapkan 2×2. Bila kita melihat struktur Áin pada Metode Struktur Al-Quran, 2 artinya mata. Berarti kita pernah MELIHAT Kebesaran Alloh; dan kita diingatkan untuk selalu mengakui Kebesaran NYA tersebut…Dengan kedua mata kita. Mata lahir dan Mata Batin.
       Asyhadu Álaa illaaha ill Allah (Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah)
      • Disini ditegaskan kembali bahwa kita pernah MELIHAT ALLAH. Kalimat ‘Aku berSAKSI’ menyatakan bahwa kita benar-benar pernah menyaksikan kebesaranNYA dan tiada Tuhan selainNYA.
      • Kita diingatkan untuk senantiasa membersihkan diri kita dari ‘ílah-ilah’ lain selain Allah. Kita tidak boleh menuhankan Tahta, Harta, Ilmu, dan lain sebagainya.
      • Kalimat ini juga diucapkan 2x, mempertegas keyakinan kita.
      Asyhadu Anna Muhammadarra Rasulullah (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Alloh)
      • Disini juga dikatakan bahwa kita berSAKSI atas kerasulan Muhammad. Bagaimana mungkin? Bukankah kita hidup dizaman yang berbeda dengan beliau?
      • Jawabannya adalah seperti dikemukakan pada pembukaan tadi, bahwa kita meihat NUR Muhammad di Lauh Mahfudz. Ingatlah hadist Qudsi yang menyatakan bahwa alasan dari penciptaan alam semesta ini adalah NUR Muhammad.
       Hayya Ála Shallah (Mari kita Shalat)
      • Barulah pada kalimat ini kita semua diseru untuk melakukan shalat. Atas kesaksian kita terhadap kebesaran Allah dan Kerosulan Muhammad.
      • Bila kita menyimak urutan-urutannya, maka semestinya sholat kita benar-benar dilandasi oleh kebesaran Alloh, keyakinan akan kebenaran syahadat, barulah kita sholat. Tanpa mengikuti urutan-urutan tersebut sholat kita dapat dikatakan lalai. Seperti yang dimaksud dalam surat Al-Ma’uun 4-5 “Celakalah orang-orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai dalam shalatnya”
      Hayya Álal Falaah (Mari kita Menang)
      • Banyak ulama yang sekedar mengartikan urutan-urutan ini sebagai berikut : Mari kita sholat, sehabis sholat kita menang. Memang betul, tapi bagaimana dulu sholatnya? Apakah shalatnya didasari syahadat yang betul? Bukankah urutan Rukun Islam adalah syahadat dulu baru kemudian shalat? Bisakah kita masuk ke sebuah mobil tanpa membuka dulu pintunya, tanpa kunci? Lalu bagaimana bisa mencapai tujuan kalau masuk ke mobilnya saja belum, apalagi menjalankannya?
      • Orang-orang yang dimaksud menang di sini aalah orang-orang yang mengingat perjanjian dengan Tuhannya, dan kemuadian shalat sebagai tanda kepatuhannya. Bukan semata-mata taklik buta belaka.
       Allaahu Akbar, Allaahu Akbar…
      Setelah kita meraih kemenangan, kita harus kembali tunduk pada Kebesaran Allah. Karena kita tidak mungkin mencapai kemenangan, baik di dunia maupun akhirat, tanpa seizin dan Ridha Alloh. Segalanya adalah milik Allah . Begitu pula kemenangan kita, bahwa diri kita, hanya milik Allah semata. Yang kita miliki hanya nama…
       Laa ilaaha illa Allaahh
      Tiada Tuhan selain Allah
      Hanya Dia lah yang patut disembah
      Hanya kepadaNya lah segala sesuatu bergantung

      *Sumber
       2. Panggilan Haji 
      Ibadah haji adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh umat islam yang mampu atau kuasa untuk melaksanakannya baik secara ekonomi, fisik, psikologis, keamanan, perizinan dan lain-lain sebagainya. Pergi haji adalah ibadah yang masuk dalam rukun islam yakni rukun islam ke lima yang dilakukan minimal sekali seumur hidup.
      Syarat Sah Haji
      1. Agama Islam
      2. Dewasa / baligh (bukan mumayyis)
      3. Tidak gila / waras
      4. Bukan budak (merdeka)
      C. Persyaratan Muslim yang Wajib Haji
      1. Beragama Islam (Bukan orang kafir/murtad)
      2. Baligh / dewasa
      3. Waras / berakal
      4. Merdeka (bukan budak)
      5. Mampu melaksanakan ibadah haji
      Syarat "Mampu" dalam Ibadah Haji
      1. Sehat jasmani dan rohani tidak dalam keadaan tua renta, sakit berat, lumpuh, mengalami sakit parah menular, gila, stress berat, dan lain sebagainya. Sebaiknya haji dilaksanakan ketika masih muda belia, sehat dan gesit sehingga mudah dalam menjalankan ibadah haji dan menjadi haji yang mabrur.
      2. Memiliki uang yang cukup untuk ongkos naik haji (onh) pulang pergi serta punya bekal selama menjalankan ibadah haji. Jangan sampai terlunta-lunta di Arab Saudi karena tidak punya uang lagi. Jika punya tanggungan keluarga pun harus tetap diberi nafkah selama berhaji.
      3. Keamanan yang cukup selama perjalanan dan melakukan ibadah haji serta keluarga dan harta yang ditinggalkan selama berhaji. Bagi wanita harus didampingi oleh suami atau muhrim laki-laki dewasa yang dapat dipercaya.
      D. Rukun Haji
      Rukun haji adalah hal-hal yang wajib dilakukan dalam berhaji yang apabila ada yang tidak dilaksanakan, maka dinyatakan gagal haji alias tidak sah, harus mengulang di kesempatan berikutnya.
      1. Ihram
      2. Wukuf
      3. Thawaf
      4. Sa'i
      5. Tahallul
       3. Panggilah Kuburan ( Maut ) 
      Mati merupakan suatu yang pasti terjadi, tidak terhalangi oleh kekukuhan benteng, tidak ada hijab yang menghalangi, dan tidak ada pintu yang menolaknya, Allah Ta’ala berfirman,
      “Katakanlah, “Seseungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), ynag mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Al-Jumuah:8) “Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut nyawa jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata) “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar, (tentulah kamu akan merasa ngeri).” (Al-Anfal : 50)
      Al-Qurtubi berkata, “Buatlah peran tentang dirimu hai yang terpedaya, sewaktu sakaratul maut datang kepadamu, rasa sakit dan penderitaan tiba padamu, lalu ada yang berkata bahwa si fulan telah berwasiat dan hartanya telah dihitung, yang lain berkata bahwa si fulan lisannya susah berkata, sehingga ia tidak kenal tetangganya dan tidak dapat berkata kepada saudara-saudaranya, seakan-akan saya melihatmu sedang mendengarkan pembicaraan namun kamu tidak mampu memberi tanggapan. Berkhayallah tentang dirimu hai anak Adam, apabila kamu diambil dari tempat tidurmu dibawa ke papan pemandianmu, lalu kamu dimandikan, dan dipakaikan kain kafan, keluarga dan tetangga merasa asing denganmu, para sahabat dan saudara menangisimu. Yang memandikan berkata, “Mana istri si fulan yang engkau kawini, mana anak-anak yatim yang ditinggal bapak-bapakmu, engkau tidak akan melihatnya lagi setelah hari ini untuk selamanya.” (At-Tadzkirah,21) Suatu adegan yang menegangkan yang menentukan akhir hidup seorang hamba, boleh jadi ia akan merasakan naungan yang teduh atau tempat istirahat yang buruk. Penulis Ihya ‘Rahimahullah mengatakan: “Kematian, sudah selayaknya membuat hidup seorang hamba menjadi waspada, kegembiraannya menjadikannya murung, melakukan persiapan dengan matang, terlebih jika kematian sudah ada di sisi setiap jiwa sebagaimana ahli hikmah berkata,
      “Kesulitan (kematian) berada pada selainmu, engkau tidak tahu kapan ia menimpamu.”
      Dan Lukman berkata kepada anaknya,
      “Hai anakku, ada suatu perkara yang engkau tidak tahu kapan menjumpaimu, maka buatlah persiapan menghadapinya sebelum ia mengejutkanmu.”
      Mengherankan perilaku manusia, jika berada dalam kesenangan mereka lupa kepada kematian, padahal setiap jiwa berada di samping Malaikat Maut yang datang kepadanya dengan tiba-tiba, namun dia lalai. Hal itu disebabkan kebodohan dan ketertipuan…..Dan ketahuilah bahwa rasa sakit (naza’) sakaratul maut tidak diketahui hakekatnya kecuali siapa yang merasakan. Naza’  adalah ungkapan rasa sakit yang menimpa ruh itu sendiri sehingga bagian-bagiannya turut merasakannya, sehingga tidak ada satu bagian pun daro ruh yang menyebar je badan terdalam yang tidak merasakan rasa sakit tersebut. Rasa sakit itu menyerang ruh itu sendiri dan seluruh bagiannya turut merasakannya, sakitnya dapat dirasakan pada setiap urat, dari setiap syaraf, dari bagian-bagian tubuh, persendian-persendian, pangkal setiap rambut, dan kulit dari kepala sampai kaki. Sehingga, jangan ditanya bagaimana sakitnya, bahkan ada yang mengatakan; kematian lebih sakit dibanding dipenggal dengan pedang, dibelah dengan gergaji atau dipotong dengan gunting! Pada saat itu, akal akan dibuat kusut dan bingung, lisan dibuat bisu, bagian-bagian dilemahkan; ia ingin kalau ada tenaga untuk merintih, berteriak dan meminta tolong, akan tetapi ia tidak kuasa melakukannya. Kalaupun tersisa suatu kekuatan, maka yang terdengar hanya suara uak dan parau daro tenggorokan dan dada. Ketika ruh ditarik dan dicabut, warna kulitnya berubah pucat, nampak debu yang menjadi asal fitrahnya. Setiap urat ditarik searah, sehingga rasa sakit menyebar di bagian dalam dan luar, sampai kedua biji matanya bergerak ke bagian atas kelopak matanya, kedua bibirnya tertutup rapat, lidahnya mengerut ke pangkalnya, kedua buha pelirnya berada di tempatnya yang paling atas dan jari-jemarinya menghijau. Setiap urat badan yang ditarik tidak menjadi lumpuh! Jikalau yang ditarik itu satu urat saja mendatangkan rasa sakit yang hebat, maka betapa sakitnya jika yang ditarik adalah ruh yang kesakitan itu sendiri? Bukan dari satu urat saja melainkan dari seluruh urat! kemudian anggota badannya mati secara bertahap; pertama kali telapak kakinya menjadi dingin, kemudian betis, dan paha. Stiap bagian tubuhnya mengalami kelemahan demi kelemahan, kesusahan demi kesusahan samai mencapai kerongkongan, ketika itulah pandangan kepada dunia dan penghuninya terputus, pintu taubat sudah tertutup baginya, dirinya diliputi penyesalan! Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
      “Sesungguhnya Allah Ta’ala menerima taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai tenggorokan.” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah)
      Mujahid berkata mengenai firman Allah Ta’ala berikut,
      “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.” (An-Nisaa : 18)
      Ia berkata, “Apabila dia melihat para utusan, maka ketika itu tampak olehnya sisi wajah Malaikat Maut, maka jangan ditanya tentang rasa pahit kematian dan kesusahannya saat menghadapi sakaratul maut! Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa,
      “Ya Allah, mudahkanlah diriku dalam menghadapi sakaratul maut.”
      Hanya saja, kebanyakan orang tidak berlindung darinya dan tidak menganggapnya sebagai masalah besar karena kebodohannya tentang hal itu. Kalau kita menengok sejarah bahwa besar sekali ketakutan para Nabi dan para wali terhadap kematian, hingga Isa Alaissalam pernah berkata,
      “Wahai para sahabat setia (hawariyyin), berdoalah kepada Allah agar memudahkanku menghadapi sakaratul maut. Sungguh saya takut sekali kepada kematian sehingga ketakutanku terhadap kematian menggantungkanku pada kematian….”
      Diriwayatkan bahwa sekelompok orang dari Bani Israil melewati suatu kuburan, lalu sebagian mereka berkata kepada sebagian lainnya, “Jika kalian berdoa kepada Allah Ta’ala agar mengeluarkan mayit dari kuburan ini tentu kalian bisa menanyainya?” Lalu mereka berdoa kepada Allah Ta’ala, dan tampaklah oleh mereka seorang laki-laki yang berdiri dan di antara dua matanya terdapat tanda sujud, telah keluar dari kubur, dia berkata, “Wahai kaum, apa yang kalian kehendaki dariku, sungguh saya telah merasakan kematian sejak lima puluh tahun silam namun pahit kematian belum hilang dari hatiku…” Aisyah Radhiyallahu Anha berkata,
      “(Saya rasa) tak seorang pun yang tidak henti-hentinya berharap supaya dimudahkan baginya kematian setelah apa yang saya lihat dari kematian yang dialami Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”
      Ali Radhiyallahu Anhu menggelorakan semangat perang, ia mengatakan,
      “Jika kalian tidak terbunuh maka kalian pun pasti mati, demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sungguh seribu sabetan pedang lebih ringan bagiku dari kematian di atas pembaringan.”
      Al-Auza’i berkata,
      “Telah sampai kabar kepada kami bahwa orang mati akan merasakan kepedihan kematian selama masih belum dibangkitkan dari kuburnya.”
      Syaddad bin Aus berkata,
      “Kematian merupakan suatu yang paling menakutkan di dunia dan akhirat bagi seorang mukmin, lebih hebat daro penderitaan seseorang yang dibelah dengan gergaji atau dipotong dengan gunting atau dimasukkan ke dalam kuali mendidih. Seandainya orang mati kembali (dihidupkan) lalu ia memberitahu kepada penghuni dunia tentang kematian, tentu mereka tidak berambisi dengan kemewahan duniawi, dan tidak dapat merasakan nikmatnya tidur.”
      Dari zaid bin Aslam, dari Bapaknya, ia berkata,
      “Apabila masih ada sesuatu yang tersisa bagi orang mukmin dari derajatnya yang tidak tercapai dengan amalnya, maka kematianlah yang melunasinya, sehingga sakaratul maut dan kesusahannya menyampaikannya ke derajatnya di surga. Sedangkan, apabila orang kafir mempunyai suatu kebajikan yang belum diberi ganjaran, maka kematian akan dimudahkan atas dirinya sehingga genaplah pahala kebajikannya, lalu nantinya dia masuk neraka.”
      Diriwayatkan dari seseorang, bahwa ia sering bertanya kepada banyak orang yang sakit bagaimana mereka menghadap kematian? Lalu, ketika ia sakit, ditanya, “Kamu sendiri bagaimana menghadapi kematian?” Ia menjawab, “Seakan-akan semua langit dikatupkan ke bumi dan seakan-akan diriku keluar dari lubang jarum.” Diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa di hadapan beliau terdapat cangkir yang berisi air, Nabi memasukkan tangan ke dalam air itu, mengusapkannya ke wajahnya, dan bersabda,
      “Laa ilaha illallah (tiada Tuhan kecuali Allah), sesungguhnya kematian itu ada sakarat-sakarat.”
      Dan dalam riwayat lain disebutkan,
      “Ya Allah bantulah aku menghadapi sakaratul maut.” (HR. Bukhari dari Aisyah)
      Fatimah Radhiyallahu Anha mengatakan,
      “Menyedihkan kesusahan yang menimpamu, wahai Bapak!” Lalu, Rasulullah berkata kepadanya, “Tidaklah menimpa diri Bapakmu satu kesusahan pun setelah hari ini.” (HR. Bukhari dari Anas)
      Umar Radhiyallahu Anhu berkata kepada Ka’ab al-Ahbar,
      “Hai Ka’ab bicaralah kepada kami tentang kematian.” Ka’ab pun berkata, “Baik wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya kematian itu seperti tangkai yang banyak durinya yang dimasukkan ke dalam tubuh seseorang, setiap duri mengait urat, kemudian seseorang menariknya dengan keras sekali, sehingga terangkat apaya yang ikut terangkat dan tersisa apa yang masih tersisa.”


      Senin, 03 September 2012

      Hati Bawa Hati

      Aduh..
      Susahnya punya hati

      Letaknya tersembunyi

      Tp geraknya tampak sekali

      (hem..ehem malu jg diri ini)
      Makanya..

      Lebih baik punya istri/suami

      Kalau tersenyum ada yg menanggapi

      Kalau berekspresi ada yg memahami

      Sikapnya lembut tak bikin keki
      Kadang malah memuji
      "Allah tak pernah ingkar janji. Kalau terus menjaga diri, akan mendapat pendamping yg lurus hati"
      Tapi kalau masih sendiri
      Hati-hati bawa hati
      Kalau sibuk mencari perhatian
      Kapan kamu mengenal gadis/pria yg bisa menjaga pandangan?
      Bagusnya sibuk menyiapkan perbekalan
      (maunya sih ku tulis memperbaiki iman)
      Adapun kalau sudah beristri/bersuami
      Jangan lupa mengingatkan
      Kalau ada yg dilalaikan
      Tentang perkara yg disyariatkan
      Tapi kalau ia memelihara kewajiban
      Ingat-ingatlah untuk memberi perhatian
      Jangan menunggu dapat peringatan.

      Renungan bagi diri sendiri

      ^semoga bermanfaat^

      Do'aku Untuk Calon Kekasihku


      Ya Allah...
      Seandainya telah Engkau catatkan
      dia akan mejadi teman menapaki hidup
      Satukanlah hatinya dengan hatiku
      Titipkanlah kebahagiaan diantara kami

      Agar kemesraan itu abadi...


      Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
      Seiringkanlah kami melayari hidup ini
      Ke tepian yang sejahtera dan abadi
      Tetapi ya Allah...
      Seandainya telah Engkau takdirkan...




      Dia bukan milikku
      Bawalah ia jauh dari pandanganku
      Luputkanlah ia dari ingatanku
      Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
      Dan peliharalah aku dari kekecewaan
      Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...


      Berikanlah aku kekuatan
      Melontar bayangannya jauh ke dada langit
      Hilang bersama senja nan merah
      Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya
      Dan ya Allah yang tercinta...


      Gantikanlah yang telah hilang
      Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
      Walaupun tidak sama dengan dirinya....


      Ya Allah ya Tuhanku...
      Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
      Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
      Adalah yang terbaik buatku
      Karena Engkau Maha Mengetahui
      Segala yang terbaik buat hambaMu ini...


      Ya Allah...
      Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
      Di dunia dan di akhirat
      Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini
      ----------------------------------------
      Jangan Engkau biarkan aku sendirian
      Di dunia ini maupun di akhirat
      ----------------------------------------


      Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
      Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
      Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
      Ke jalan yang Engkau ridhai
      Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh
      Amin... Ya Rabbal 'Alamin...

      Kamis, 21 Juni 2012

      »» LOWONGAN (INFO BAGI YANG BERMINAT ^_^)««

      Kesempatan ini akan diberikan kepada Semua
      orang tanpa pengecualian.
      Anda hanya perlu membaca dan mengerti.
      LOWONGAN UNTUK POSISI :


      a. Anggota Syurga Dari Awal.
      b. Anggota Neraka Dari Awal.
      c. Anggota Neraka temporer Kemudian
      ditransfer ke Syurga.


      I. EMPAT KEUNTUNGAN LUMAYAN (untuk posisi
        a ):
        a. Nikmat kubur.
        b. Perlindungan di Padang Mahsyar.
        c. Keselamatan Meniti Sirath-al mustaqim.
        d. Syurga yang kekal abadi.


      WAKTU WAWANCARA/INTERVIEW
      Kapan saja secara adhoc mulai dari saat
      membaca iklan ini.
      LOKASI WAWANCARA/INTERVIEW:
      Dalam kubur (alam barzakh).


      SYARAT:
      - Tidak diperlukan ijazah
      - Tidak diperlukan pangkat atau sertifikat.
      - Tidak perlu bawa harta (yang banyak)
      - Tidak perlu berwajah cantik, ganteng, berbadan tegap atau seksi


      Hanya diperlukan bawa dokumen asli Iman dan Amal.
      Yang melakukan interview; Mungkar dan Nangkir.


      INI NIH BOCORAN PERTANYAAN INTERVIEW ( 6 Soal )
      1. Siapa Tuhanmu ?
      2. Apa Agamamu ?
      3. Siapa Nabimu?
      4. Apa Kitabmu?
      5. Dimana Kiblatmu ?
      6. Siapa Saudaramu?


      CARA MELAMAR:
      Tak perlu kemana-mana dan bersusah payah, Anda hanya menunggu jemputan yang
      berkaliber untuk menjemput anda. Ia akan menjemput anda kapan dan dimana saja
      (mungkin sebentar lagi), namanya Izrail.


      TIPS UNTUK BERHASIL DALAM WAWANCARA TERTUTUP INI:
      Hadist Hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal, yang bermaksud;
      Sabda Rasulullah SAW:


      "Sesungguhnya! bila jenazah seseorang

      diletakkan didalam kubur, sesungguhnya

      jenazah itu mendengar suara sandal orang-

      orang yang mengantarnya ke kuburan pada
      saat mereka meninggalkan tempat itu.
      Jika mayat itu seorang muslim, maka sholat
      yang dilakukannya ketika beliau masih hidup
      akan diletakkan di kepalanya, puasanya
      diletakkan di sebelah kanannya, zakatnya
      diletakkan di sebelah kirinya dan amalan
      kebajikan sedekah, silaturrohim, masalah
      kebajikan dan ihsan diletakkan diujung kedua
      kakinya.
      Ia akan didatangi malaikat dari bagian kepala,
      maka sholat itu berkata kepada malaikat: dari
      bagianku tidak ada jalan masuk. Kemudian
      malaikat berpindah ke sebelah kanan, maka
      puasa berkata kepadanya: dari bagianku tidak
      ada jalan masuk. Kemudian malaikat berpindah
      ke sebelah kiri, maka zakat berkata kepadanya:
      dari bagianku tidak ada jalan masuk. Kemudian
      dia didatangi dari arah ujung kakinya dan
      berkatalah amal kebajikan: di bahagianku tidak
      ada jalan masuk.
      Maka malaikat berkata kepadanya: Duduklah
      kamu! Kepadanya (mayat) diperlihatkan
      matahari yang sudah mulai terbenam, lalu
      malaikat bertanya kepada mayat itu: Apakah
      pandangan kamu tentang seorang laki-laki
      (Muhammad SAW) yang kamu dahulu sentiasa
      berbicara tentang dia, dan bagaimana
      kesaksian kamu kepadanya? Maka mayat itu
      berkata: Tinggalkan aku sebentar, aku hendak
      sembahyang. Malaikat berkata: sesungguhnya
      engkau akan mengerjakan sholat (boleh saja)
      tetapi jawab dahulu apa yang kami tanyakan
      ini. Apakah pandangan kamu tentang seorang
      laki-laki (Muhammad SAW) yang dahulu kamu
      selalu berbicara tentang dia; dan bagaimana
      kesaksian kamu kepadanya?
      Maka berkata mayat itu: Laki-laki itu Nabi
      Muhammad SAW dan aku bersaksi bahwa nabi
      Muhammad SAW itu ialah utusan Allah SWT yang
      membawa kebenaran dari Allah SWT.
      Maka malaikat berkata kepada mayat itu;
      Demikianlah kamu dihidupkan dan begitu juga
      kamu dimatikan dan dengan demikian juga kamu
      dibangkitkan semula di akhirat, Insya Allah.
      Kemudian dibukakan baginya satu pintu
      disyurga, maka dikatakan kepadanya itulah
      tempat kamu dan itulah janji Allah pada kamu
      dan kamu akan berada di dalamnya. Maka
      bertambah gembiralah mayat itu. Kemudian
      dilapangkan kuburnya seluas 70 hasta dan
      disinari cahaya baginya.
      Wah..Nampaknya pertahanan kita perlu kuat
      nich...dari semua penjuru (kepala, kanan, kiri
      dan ujung kaki).
      II. Untuk posisi (b)
      Tidak diperlukan belajar, gak usah berpikir,
      hiduplah sesuka anda...Wallahu- a'lam.
      III. Untuk posisi (c)
      Hanya diperlukan ibadah ala kadarnya (asal
      ucapin kalimat Tauhid), dan hidup sesuka
      anda...
      Wallahu-a'lam...

      Rabu, 25 Januari 2012

      Derita Di atas derita

      Ada kalanya Kita perlu menangis...
      Agar kita tahu hidup ini bukan untuk sekedar tertawa...
      Adakalanya kita perlu tertawa...
      Agar kita tahu betapa mahalnya nilai air mata...
      Bersyukur pada orang yang menyakitimu...
      Karna dia membuatmu selalu tabah...
      Bersyukur pada orang yang mengacuhkanmu...
      Karna dia yang menjadikanmu berdikari...
      Bersyukur pada orang yang menjatuhkanmu...
      Karna dia yang menguji kemampuanmu...
      Dan bersyukur pada orang yang menzdolimimu...
      Karna dia yang menguji kesabaranmu...